Tujuh kota Cahaya diri
Dalam diri setiap insan terdapat tujuh kota cahaya,yang ketujuhnya saling bertautan,
dimana posisi kota cahaya yang satu berada di dalam kota cahaya yang lain.
Setiap kota cahaya ditutup oleh sebuah benteng melingkar (hijab) yang
membatasi satu kota cahaya dengan kota cahaya lainnya. Benteng-benteng kokoh
tersebut tersusun rapih bagaikan susunan lingkaran-lingkaran konsentris, dan di
depan setiap benteng yang kokoh tersebut terdapat parit yang dalam.
Kota yang paling luar dari kota-kota cahaya itu adalah al-Fu’aad,
kota berikutnya bernama adh-Dhamiir, kemudian al-Ghilaaf, kemudian al-Qolb,
kemudian asy-Syaghaaf, kemudian al-Habbah, dan yang ketujuh adalah
al-Lubaab/al-Lubb.
Tatanan kota cahaya dapat di gambarkan sebagai berikut :
Kota adh-Dhamiir merupakan pusat dari
kota al-Fu’aad,
kota al-Ghilaaf merupakan pusat dari kota
adh-Dhamiir,
kota al-Qolb merupakan pusat dari kota
al-Ghilaaf,
kota asy-Syaghaaf merupakan pusat dari
kota al-Qolb,
kota al-Habbah merupakan pusat dari kota
asy-Syaghaaf,
dan kota Al-Lubb merupakan pusat dari
kota al-Habbah.
Al-Lubb merupakan kota yang paling
terang cahayanya dan sumber cahaya bagi kota-kota di luarnya, karena itu
Al-Lubb merupakan kota yang menyandang gelar an-Nuur (Cahaya).
Pada setiap benteng kota tersebut
terdapat sebuah gerbang yang berpintu tertutup, sebagai satu-satunya jalan
untuk masuk ke masing-masing kota. Pada setiap pintu tersebut ada kuncinya, dan
masing-masing pintu ditutup oleh suatu tirai yang menutupi.
: : : : : : : :
Adapun pintu untuk memasuki kota
al-Fu’aad terbuat dari cahaya ar-Rahmaan (Kepemurahan),
pintu untuk memasuki adh-Dhamiir terbuat
dari cahaya ar-Ra’afah (Kesantunan),
pintu untuk memasuki al-Ghilaaf terbuat
dari cahaya al-Jawwad (Kedermawanan),
pintu untuk memasuki al-Qolb terbuat dari
cahaya al-Majd (Kemuliaan),
pintu untuk memasuki asy-Syaghaaf terbuat
dari cahaya al-‘Athaa’ (Pemberian),
pintu untuk memasuki al-Habbah terbuat
dari cahaya al-Uluhiyyah (Ketuhanan),
dan pintu untuk memasuki al-Lubaab
terbuat dari cahaya al-‘Aththaf (Kecenderungan/Belas Kasih).
Dan cahaya al-‘Aththaf berasal dari
cahaya al-Qurbah (Kedekatan),
cahaya al-Qurbah berasal dari cahaya
asy-Syafaqoh (Kerinduan),
cahaya asy-Syafaqoh berasal dari cahaya
al-Iraadah (Kehendak),
cahaya al-Iraadah berasal dari cahaya
iraadatul-Iraadah (iraadahnya Iraadah), dan ini berasal dari cahaya al-Mahabbah
(Kecintaan).
Adapun cahaya al-Mahabbah berasal dari
cahaya al-Minnah (Anugrah/Karunia), merupakan karunia-Nya semata bagi hamba
yang dikehendaki-Nya.
: : : : : : : :
Tirai penghalang yang menutupi pintu
al-Fu’aad adalah al-jamaal (terpesona oleh keindahan),
tirai penghalang pintu adh-Dhamiir adalah
al-halaal (segala hal yang dihalalkan),
tirai penghalang pintu al-Ghilaaf adalah
as-sulthaan (ambisi kekuasaan),
tirai penghalang pintu al-Qolb adalah
al-haibah (kehebatan),
tirai penghalang pintu asy-Syaghaaf
adalah al-qudrah (rasa memiliki kuasa/kemampuan),
tirai penutup pintu al-Habbah adalah
al-azhimah (kemuliaan atau rasa ingin selalu dimuliakan),
dan tirai penghalang pintu al-Lubaab
adalah al-hayaa (rasa malu), adapun al-hayaa berasal dari tirainya Al-Malik
(Sang Raja).
: : : : : : : :
Adapun kunci pintu untuk memasuki kota
al-Fu’aad adalah al-iqraar (tekad untuk menuju Allah SWT),
kunci pintu masuk adh-Dhamiir adalah
at-tauhid (peng-Esa-an Allah SWT),
kunci pintu masuk al-Ghilaaf adalah
al-imaan (keimanan kepada Allah SWT),
kunci pintu masuk al-Qolb adalah
al-islaam (keberserahdirian kepada Allah SWT),
kunci pintu masuk asy-Syaghaaf adalah
al-ikhlash (keihlasan/kemurnian menghendaki Dia semata),
kunci pintu masuk al-Habbah adalah
ash-shiddiq (benar dan jujur terhadap diri sendiri),
dan kunci pintu masuk al-Lubaab adalah
al-ma’rifah (pengenalan terhadap-Nya).
[]
(Disarikan oleh Zamzam A. J. Tanuwijaya
dari Muqadimah kitab “Ghaurur Umuur”, karya Imam Al-Hakim At-Turmudzi
(rahimahullah). Semoga membawa manfaat bagi kita semua sebagai bekal memasuki
Bulan Ramadhan Mubarak 1431.)