A. Latar Belakang Munculnya Khulafaur Rasyidin
Ba’da wafatnya Rusulullah Saw. muncul berbagai dinamika politik dikalangan umat Islam akibat dari berbagai macam kekalutan dan kebingungan disertai ketakutan akan posisi umat Islam masa itu, mulai dari Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan sampai Ali bin Abi Thalib. Proses penyelesaian masalah pada saat itu memberikan pelajaran dan hikmah tersendiri bagi generasi Islam berikutnya dimana dalam konteks sejarah digambarkan berbagai hal yang terjadi dalam menguatkan ikatan dan membangun peradaban Islam.
Kekosongan kepemimpinan tanpa menunjuk pewaris dari kepemimpinan saat itu
memunculkan figur Abu Abu Bakar as Shiddiq yang diangkat sebagai khalifah
pertama melalui proses kompetisi yang sangat ketat antara dirinya sebagai
perwakilan dari kaum Muhajirin (sebagai pendatang ) mereka merupakan kamu
gelombang pertama dari kaum Quraisy yang ikut hijrah dan berjuang dari awal
bersama Rasulullah SAW dengan Sa’ad bin Ubadah dari kaum Anshar (penduduk
setempat) yang memiliki dukungan lebih kuat serta keluarga Hasyim yang merasa
Ahlul bait Rasulullah SAW yaitu Ali bin Abu Thalib. Dinamika politik saat itu
memuncak, memunculkan persaingan antar ketiga kadindat sangat tajam sehingga
menimbulkan perselisihan antara ketiga pihak namun yang paling dominan antara
kaum Muhajirin dan Anshar bahkan nyaris terjadi perpecahan diantara kaum
muslimin. Peristiwa ini dapat diatasi setelah munculnya sosok Umar bin Khattab
sebagai penengah walau dalam keadaan berduka yang sangat namun beliau lebih
mementingkan keadaan umat Islam pada saat itu dengan memberikan berbagai
argumen yang dapat diterima kedua belah pihak. Maka kerelaan hasil berembug
antara kaum Muhajirin dan Anshar di Saqifah (Balai Pertemuan) Bani Saidah, setelah
Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin Jarrah melakukan
tindakan tegas untuk menghasilkan sebuah keputusan baru yaitu dengan memilih
Abu bakar as Shiddiq sebagai pemimpin pengganti Rasulullah SAW dengan
pertimbangan beliau adalah orang Quraisy yang merupakan pilihan ideal karena sejak
pertama menjadi pendamping nabi, beliau sahabat yang paling memahami risalah Nabi
Muhammad SAW bahkan ia merupakan kelompok as-sabiqun al-awwalun yang memperoleh
gelar Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Lepas masa kepemimpinan Abu Bakar as Shiddiq yang sangat singkat yaitu kurang lebih 2 tahun, muncul sosok pengganti yaitu Umar bin Khattab. Pengangkatan Umar bin Khattab menjadi khalifah melalui penunjukan langsung oleh Khalifah sebelumnya yaitu atas dasar wasiat Abu Bakar as Shiddiq. Abu Bakar as Shiddiq berharap suksesi kepemimpinan dari dirinya kepada pemimpin selanjutnya berjalan damai tanpa adanya perselisihan yang mengarah pada perpecahan umat Islam. Umar bin Khattab terkenal sangat piawai dalam bidang politik. Kepiawaiannya dalam bidang politik diawali ketika beliau berhasil menyatukan kaum Muhajirin dan kaum Anshar pada saat pemilihan khalifah yang pertama. Kepiawian Umar juga nampak selama Ia menajadi khalifah dengan meletakan azas demokrasi dalam proses suksesi kepemimpinan berikutnya dengan membentuk tim formatur yang beranggotakan enam orang Sahabat pilihan. Pada akhirnya terpilihlah Usman bin Affan sebagai Khalifah ke tiga sepeniggalan Umar bin Khathab.
B. Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin menurut istilah adalah pemimpin umat Islam pengganti Nabi Muhammad Saw yang telah mendapat petunjuk dari Allah SWT. Untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw.
Secara bahasa Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa Arab: الخلفاء الراشدون Khalifah yang artinya pengganti sedang Ar-Rasyidin memiliki arti mereka yang dapat petunjuk. Jadi khulafaurrasyidin menurut bahasa adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah Swt.
Khulafaur
rasyidin terdiri empat sahabat Nabi yang terpercaya. Khalifah pertama adalah
Abu Bakar As-Shiddiq yang menyebut dirinya pengganti Rasulullah (khalifati
rasulillah), Khalifah kedua adalah Umar bin Khattab yang menyebut dirinya
khalifatikhalifati Rasulillah (penggantinya pengganti Rasulullah) yang di
maksud adalah penggantinya Abu Bakar , ketiga adalah Usman Bin Affan dan ke
empat Ali Bin Abi thalib. Mereka semua adalah para sahabat Muhammad yang
tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di
saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan
berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal
tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas
yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan
Islam akan berlangsung.
0 comments:
Post a Comment