Awal Berdirinya Dinasti Umayyah
Bani Umayyah di Damaskus
Setelah wafatnya Nabi Muhammad. Pemerintahan Islam dipegang oleh Abu
Bakar as-Siddiq Pada saat itu, Bani Umayyah merasa bahwa kedudukan mereka
setara dengan kaum Ansar dan imigran. Hal ini terjadi karena mereka masuk Islam
pada saat gelombang terakhir. Untuk memiliki kedudukan yang setara, mereka
harus menunjukkan perjuangan mereka dalam perang untuk membela Islam. Ketika
Mua'wiyyah bin Abu Sufyan disertakan dalam perang Riddah dengan keterlibatannya,
untuk menghancurkan kaum yang sesat.
Ketika Umar menjadi khalifah, mereka dikirim ke Suriah untuk melawan
Bizantium. Untuk jasanya. Yazid bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur di
sana.
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, Mu'awiyyah bin Abu Sufyan diangkat
sebagai gubernur Syria untuk menggantikan kakaknya. Bani Umayyah juga memiliki kedudukan
bahwa mereka dapat menjadi penguasa di
sana, sebagaimana mereka mendapatkan kedudukan pada kaum Quraisy di Mekkah. Hal
ini juga disebabkan karena Utsman bin Affan adalah salah satu dari Bani Umayyah.
Pemerintahan Ali bin Abi Thalib menjadi awal perpecahan umat Islam. Hal
ini disebabkan kematian Utsman bin Affan yang tewas dalam kerusuhan. Bani Umayyah
dalam kepemimpinan Mu'awiyyah bin Abu Sufyan tidak puas dengan kebijaksanaan
Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam kasus pembunuhan Utsman bin Affan. Oleh
karena itu mereka tidak mengakui kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Selain itu, Talhah,
Zubair, dan Aisyah tidak setuju dengan Ali bin Abi Thalib. Kelompok ini kecewa
dengan proses pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Sengketa ini
memuncak dalam Perang Jamal. Dalam perang ini, Ali bin Abi Thalib mengalahkan
Talhah, Zubair, dan Aisyah.
Setelah berakhirnya Perang Jamal, perselisihan dengan putra Abu Sufyan
Mu'awiyyah akhirnya meletus menjadi perang Siffin. di perbatasan Suriah dan
Irak. Sekali lagi ada persaingan antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim. Dalam
perang terjadi peristiwa Tahkim atau arbitrase. Namun, kejadian ini lagi
menimbulkan satu kelompok, yaitu,Khawarij adalah orang yang kecewa terhadap Ali
bin Abi Thalib tahkim atas peristiwa. Sebelum penyelesaian masalah dengan
Mu'awiyyah bin Abu Sufyan, Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh salah satu dari kaum
Khawarij pada tahun 661 Masehi
Kematian Ali bin Abi Thalib membuat Mu'awiyyah bin Abu Sufyan mengumumkan
dirinya sebagai Khlifah baru dengan pusat pemerintahan di Damaskus, Suriah.
Namun, Hasan bin Ali, putra Ali bn Abi Thalib, tidak mau mengakuinya. Hal ini mulai
memicu konflik di kalangan umat Islam. Karena tidak ingin melihat konflik di
kalangan umat Islam, Hasan bin Ali akhirnya membuat perjanjian damai dengan
Mu'awiyyah bin Abu Sufyan. Peristiwa perdamaian ini dikenal Muslim dengan
peristiwa jama'ah Amul dan terjadi pada 41 H atau 661 M
0 comments:
Post a Comment